Sebelum menjawab pertanyaan yang menjadi judul posting ini, mari kita bahas sejarah Generative AI terlebih dahulu.
Generative AI adalah cabang kecerdasan buatan yang berfokus pada pengembangan algoritma yang dapat menghasilkan konten baru, seperti gambar, video, audio, teks, atau kode. Sejarah Generative AI dapat ditelusuri kembali ke awal perkembangan kecerdasan buatan pada tahun 1950-an. Pada waktu itu, upaya pertama untuk menghasilkan teks dan simbol-simbol mirip manusia dilakukan melalui aturan dan bahasa formal.
Pada tahun 1957, Arthur Samuel memperkenalkan algoritme stokastik pertama untuk pembelajaran mesin, yang dikenal sebagai algoritme Monte Carlo. Algoritme ini dapat digunakan untuk menghasilkan gambar dan suara yang acak, tetapi tidak selalu realistis.
Pada tahun 1980-an, munculnya jaringan saraf tiruan (neural network) memberikan dorongan baru bagi perkembangan Generative AI. Jaringan saraf tiruan dapat mempelajari pola dari data yang diberikan, dan kemudian menggunakannya untuk menghasilkan konten baru yang menyerupai data tersebut.
Pada tahun 2000-an, munculnya teknologi pembelajaran mesin mendalam (deep learning) semakin meningkatkan kemampuan Generative AI. Deep learning memungkinkan algoritma untuk belajar dari data yang lebih kompleks, dan menghasilkan konten yang lebih realistis dan menarik.
Lanjutkan membaca “Apakah Huawei Cloud memiliki teknologi Generative AI?”